Hari Raya Idul Adha sudah di depan mata. Berbagai persiapan pun dilakukan untuk menyambut rangkaian ibadah di bulan Dzulhijjah, terutama ibadah kurban. Termasuk Lazismu Cilacap. Memfasilitasi ibadah kurban masyarakat, Lazismu Cilacap menggelar rapat koordinasi khusus (rakorsus) dengan kantor layanan Lazismu se-Kabupaten Cilacap secara online pada Sabtu (11/05/2024).
Rakorsus ini digelar untuk mematangkan program Qurban yang akan ditawarkan kepada masyarakat agar dapat memaksimalkan pelayanan kepada shohibul qurban.
Seperti tahun lalu, Lazismu Cilacap kembali menggelar tiga program Qurban, yaitu Qurban Pakumis, Qurban Fresh Meat, dan Qurban Rendangmu; ada juga program Sedekah Qurban.
Qurban Pakumis
Pada program Qurban Pakumis, hewan kurban langsung dikirimkan ke daerah padat, kumuh, miskin (Pakumis). Selanjutnya, penyembelihan dan pendistribusian diserahkan kepada masyarakat setempat, dengan tetap melalui pengawasan agar penyembelihan dilakukan sesuai syariat dan syarat kesehatan.
Qurban Fresh Meat
Melalui program Qurban Fresh Meat, penyembelihan hewan kurban dilaksanakan oleh Lazismu atau di masjid yang menjadi binaan Lazismu. Kemudian daging kurban akan didistribusikan ke masyarakat.
Qurban Rendangmu
Program Qurban Rendangmu yang telah dilaksanakan sejak 2017 ini hadir sebagai inovasi dan solusi atas berbagai masalah, terutama kaitannya dengan ketahanan pangan dan permasalahan gizi buruk. “Melimpahnya daging kurban di pusat kota, sementara di daerah lain mengalami hal yang sebaliknya juga menjadi pertimbangan lain bagi lahirnya program ini,” jelas Sugeng Budhi Handoyo, Ketua Badan Pengurus Lazismu Cilacap ketika membuka rakorsus. Ia menambahkan, Rendangmu juga menjadi logistik andalan ketika terjadi bencana di suatu daerah.
Program Qurban Rendangmu ini dilakukan secara kolektif. Penyembelihan di hari tasyrik. Penyembelihan dilakukan di rumah potong hewan (RPH) yang ditunjuk dengan pengawasan langsung dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk memastikan proses penyembelihan dan pengolahan dilakukan sesuai syariat. Selanjutnya daging kurban diolah menjadi makanan kemasan kaleng siap saji berupa rendang. “Dalam hal ini, Lazismu menggandeng Pronas yang sudah terpercaya sebagai produsen makanan kemasan. Dari satu ekor sapi, akan dihasilkan 420 kaleng rendangmu. 1/3 bagiannya adalah hak shohibul qurban. Selebihnya, Rendangmu akan dikelola oleh Lazismu sebagai program ketahanan pangan yang akan didistribusikan sepanjang tahun,” jelas Manajer Lazismu Cilacap Budi Santoso.
Sedekah Qurban Rendangmu
Program ini menjadi solusi bagi umat muslim yang belum bisa berqurban namun ingin berpartisipasi dalam program ketahanan pangan. Sedekah qurban yang terkumpul kemudian akan dibelikan sapi berkualitas yang akan disembelih dan diolah menjadi Rendangmu. Hasilnya juga akan didistribusikan sebagai program ketahanan pangan.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Cilacap, Habib Ghozali kembali menekankan pentingnya manajemen satu atap untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat, baik donatur maupun mustahik. Hal ini adalah langkah awal dari tujuan yang lebih besar yaitu meningkatkan eksistensi Muhammadiyah di bidang ekonomi. “Harapan besar dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah adalah Muktamar 48 ini menjadi tongkat awal kemajuan kita. Saat ini kita sudah eksis di bidang pendidikan dan kesehatan. Yang sedang kita garap saat ini adalah meningkatkan eksistensi bidang ekonomi, dengan salah satu pilarnya Lazismu,” paparnya.
Di samping itu, Habib menghimbau kepada masyarakat pada umumnya dan warga Muhammadiyah pada khususnya, untuk menyalurkan zakat, infak, dan sedekah kepada lembaga resmi yang sudah terdaftar dan teraudit, seperti Lazismu. Hal ini untuk menghindari penyalahgunaan dana ZIS, termasuk salah satunya untuk mendanai kegiatan terorisme.
Menutup sambutannya, orang nomor 1 di PDM Cilacap itu langsung menjadi donatur Sedekah Rendangmu. Hal tersebut dilakukan sebagai wujud dukungannya pada manajemen satu atap Lazismu dan untuk menyukseskan program Qurban Lazismu Cilacap 1445 H, meskipun beliau mengaku sudah berkurban di lingkungan tempat tinggalnya. (Lazismu/ree)