Cilacap – Upaya pemulihan pasca kebakaran yang melanda Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul ‘Ulum Majenang pada 21 Oktober 2025 lalu mendapat perhatian serius dari Lazismu. Melalui koordinasi dengan berbagai unsur persyarikatan, Lazismu menyalurkan bantuan senilai Rp170 juta untuk mendukung pembangunan kembali dua asrama putri dan satu ruang belajar yang hangus dilalap api.
Penyerahan bantuan dilakukan langsung oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Dr. KH. Tafsir, M.Ag., didampingi oleh Lazismu Jawa Tengah, Majelis Dikdasmen PWM Jawa Tengah, serta Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah (LPP). Turut hadir dalam kunjungan tersebut jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Cilacap seperti Habib Ghozali, Farid Ma’ruf, dan Kuswan Hassan, bersama Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Majenang.
“Atas nama PWM Jawa Tengah, kami menyampaikan keprihatinan atas musibah yang telah terjadi. Semoga ke depan kita bisa lebih berhati-hati lagi. Bangunan harus memenuhi syarat teknis dan kelayakan fungsi,” ujar Tafsir dalam sambutannya. Ia menegaskan pentingnya standar keamanan dalam pembangunan gedung pesantren agar insiden serupa tak terulang.
Sementara itu, Ketua PDM Cilacap Habib Ghozali mengajak seluruh pihak untuk menjadikan kejadian ini sebagai pelajaran sekaligus momentum memperkuat keikhlasan.
“Apa yang menimpa kita kemarin anggaplah ujian. Kita harus sabar dan terus bertawakal kepada Allah. Nanti Allah akan ganti dengan yang lebih baik,” ungkapnya.
Bantuan senilai Rp170 juta yang disalurkan Lazismu merupakan hasil gotong royong berbagai unsur Muhammadiyah di Jawa Tengah, mulai dari Lazismu, Majelis Dikdasmen, LPP, hingga MDMC. Dana tersebut difokuskan untuk tahap awal pembangunan kembali fasilitas yang terdampak kebakaran.
Selain bantuan dana, Lazismu juga menyalurkan 100 kilogram beras dan sembilan karton Rendangmu yang merupakan produk pangan siap saji yang menjadi bagian dari program ketahanan pangan Lazismu untuk memenuhi kebutuhan konsumsi para santri selama masa pemulihan.
Dengan adanya dukungan dari Lazismu dan seluruh elemen Muhammadiyah, proses rehabilitasi diharapkan dapat berjalan cepat dan transparan, sehingga para santri dapat kembali belajar dengan aman dan nyaman.
Kebakaran yang terjadi pada 21 Oktober lalu sempat melumpuhkan sebagian aktivitas pesantren, namun semangat gotong royong dan kepedulian dari berbagai pihak kini menjadi sumber kekuatan baru bagi keluarga besar Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul ‘Ulum Majenang.