Setiap kali Idul Adha tiba, satu hal yang langsung terlintas di kepala adalah kurban. Sapi, kambing, sampai domba, mendadak menjadi bintang tamu spesial. Bagi umat Islam, tradisi berkurban sangat erat kaitannya dengan pengorbanan Nabi Ibrahim as. Tradisi ini ditetapkan oleh Allah Swt. sebagai cara untuk mengenang sejarah tersebut.
Namun, ternyata kurban bukan hanya sekadar tradisi untuk mengenang sejarah dan berbagi daging kepada tetangga maupun sanak saudara. Lebih dari itu, ada nilai-nilai luar biasa yang dapat kita ambil.
Kenapa Kita Harus Berkurban?
1. Belajar Ikhlas dan Patuh dengan Perintah Allah Swt.
Kurban pertama kali dilakukan oleh Nabi Ibrahim as. yang diperintah oleh Allah untuk menyembelih anaknya sendiri Nabi Ismail as. Tanpa banyak bertanya, Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail mentaati perintah Allah dengan ikhlas dan sabar. Dan akhirnya, Allah mengganti Nabi Ismail dengan seekor hewan.
Dari situlah kita dapat belajar ikhlas dan totalitas dalam mentaati perintah Allah serta bagaimana kita rela mengorbankan sesuatu yang kita cintai karena Allah. Jadi, kurban bukan hanya soal hewan, tapi juga soal hati.
2. Bentuk Rasa Syukur
Kurban juga cara kita mengucapkan, “Terima kasih, Ya Allah.” Bukan karena Allah membutuhkan daging, tapi dengan berbagi kepada sesama, kita menunjukkan bahwa kita tidak serakah dan menyadari semua rezeki adalah titipan dari Allah Swt.
Bayangkan, dari satu ekor kambing saja, dapat membuat banyak orang tersenyum bahagia. Apalagi mereka yang jarang makan daging. Sekali-sekali dapat jatah, rasanya luar biasa, kan?
3. Membangun Kebersamaan
Kalau kamu pernah melihat proses penyembelihan kurban, pasti merasakan suasana riuh tapi seru. Semua ikut membantu—dari menyiapkan hewan, memotong daging, sampai pengemasan untuk dibagikan kepada warga sekitar. Ada yang menjadi seksi konsumsi, seksi logistik, bahkan seksi dokumentasi.
Semua itu membuat kita semakin dekat, saling membantu, dan merasakan indahnya gotong royong. Jadi, kurban juga membuat kita tidak merasa sendirian.
4. Latihan Jadi Dermawan
Di zaman sekarang, yang katanya semua harus cuan, berbagi itu jadi barang langka. Kurban mengajarkan kita untuk tidak kikir. Entah kurban satu kambing, atau kurban sapi secara kolektif, yang terpenting, ada niat untuk berbagi.
Dan lucunya, semakin kita berbagi, justru rezeki semakin lancar pula. Sudah banyak yang merasakan. Mungkin kamu berikutnya?
5. Menghidupkan Sunnah dan Spirit Ibadah
Kurban itu bukan budaya, tapi ibadah. Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam sendiri tidak pernah absen kurban tiap tahun. Bahkan beliau menyembelih dua ekor kambing yang besar, bagus, dan bertanduk. Tidak tanggung-tanggung.
Jadi, ketika kita ikut qurban, sebenarnya kita sedang menjalankan sunah mulia dari Nabi. Dan tiap tetes darahnya, insya Allah jadi pemberat amal baik kita.
6. Melatih Empati Kita
Kita sering lupa bahwa di sekitar kita, masih banyak orang yang hidupnya jauh dari cukup. Dengan kurban, kita diajarkan untuk merasakan bagaimana rasanya menjadi mereka—menunggu jatah, berharap mendapatkan daging, dan merasakan bahagianya dibagi.
Itu membuat kita lebih sadar dan tidak mudah mengeluh soal hidup. Karena ternyata, masih banyak yang lebih susah namun mereka tetap sabar.
Jadi, Masih Ragu untuk Kurban?
Kurban itu bukan hanya soal “menggugurkan kewajiban” atau “supaya terlihat dermawan”. Tapi lebih kepada proses mendekatkan diri kepada Allah, melatih hati, dan menyebar manfaat kepada orang lain.
Dan kabar baiknya, sekarang kurban makin mudah. Dapat dijangkau melalui offline maupun online. Bahkan ada platform digital yang siap membantu dari awal sampai distribusi. Lazismu Cilacap siap membantu menyalurkan kurbanmu secara amanah dan transparan, dan yang paling penting, murah!
Jadi, ayo siapkan dari sekarang! Karena kurban bukan hanya soal daging, tapi juga soal ketulusan.
Semoga bermanfaat, barakallahu fiikum ^^
